Kamis, 27 Februari 2020

Manaqib Al-Qutb Akwan Wa Gaustul Ibad Al-Fath Al-Kabir Al-Alimul Alamah Al-Arif Bilah As-syekh Al-Habib Muhammad Al-Aydrus



Allahumma Lakalhamdu Syukro, Wa lakalmannu Fadhla, Wa Anta Robbuna Haqqo, Wa Nahnu Abidika Riqqo

Dengan memuji kepada yang berhak mendapat Pujian , dalam segala Ke-Agungan yang senantiasa  berhiaskan kemilau Kebesaran, maka Wajiblah kita  selalu ber-syukur akan semua ini, tak lain hanyalah kepada Allah Robbun-Jalil, Sholawat dan Salam pun tak lupa pula kita panahkan kepada Jantung Hati Ke-Kasih yang dikasihi oleh sang Pengasih, yaitu Habibuna Wa Nabiyyuna Wa Syafi’una Muhammad SAW beserta para Shohabat, Keluarag serta  para pencinta beliau Ila Akhiriz-zaman. Yang mana dengan Kasih Sayang-nya pula kita selalu mendapat pantauan Rahmat oleh Sang Maha Pengasih.

Tidak ber-Iman seseorang apabila lalai dalam menjalankan praktek Syukur kepada Allah baik Syukur Bil Hal Bil Lisan maupun Bil Qolby. Dan Syukur pula merupakan salah satu jalan bagi para Penempuh dalam menggapai Tujuan Perjalanan seorang Salik.

Muhammad kecil yang elok.

Tak banyak diketahui oleh masyarakah Kalimantan khususnya di Kota Samarinda, bahwasanya puluhan tahun yang silam telah terlahir ke Alam yang fana ini seorang bayi yang elok perangainya, beberapa saat sebelum kelahiran-nya terdengar oleh ayahanda-nya akan suara bayi yang sedang mengucap Syahadat dan Sholawat yang Nampak kepada Allah dan Rosululloh , Gemuruh angin menyertai kelahirannya tanda suka cita-nya menyambut bayi tersebut, siapakah gerangan yang dimaksud ?

Terlahir dengan nama Muhammad itulah namanya, dalam darahnya telah mengalir darah Kakek-nya Muhammad SAW.  konon semenjak mengandung sang ibu selalu bermimpi akan kedatangan tamu yang menyatakan selamat lantaran melalui rahimnya akan lahir seorang bocah yang akan selalu menemani Sulthonul Awliya Syekh Abdul Qodir Jailani RA.

Semua bani Untsa (Manusia) mempunyai ikatan keturunan ke ayahnya, kecuali anak-anak Fatimah, maka kepada akulah(Rasulullah SAW) bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (H.R. Tobroni).

Setelah beranjak besar, Muhammad mendapat gemblengan sang Ayah dalam menjalankan berbagai disiplin Ilmu. Ayahnya mendapatkan sebuah keganjilan pada saat mendidik Muhammad, keganjilan tersebut adalah terlihat sang ayah pada saat Muhammad selalu menangis pada malam hari, maka sang ayahpun menanyakan hal tersebut, dengan lugunya Muhammad membuka baju dan pada tengah dada Muhammad nampak sebuah Lafadz Allah yang sedang menyala nyala. Sang ayah pun dengan haru-nya mengusap dada Muhammad dengan Air Sholawat yang telah dibacakan oleh ayahnya, setelah dibasahi dengan air tersebut Subhanalloh Cahaya yang menghiasi Lafadz Allah tersebut menyebar ke seluruh tubuh hingga akhirnya Muhammad pun tertidur dengan pulasnya.
Setelah ayahnya mengetahui akan Ihwal anaknya tesebut, maka sang ayah menekankan agar jangan sesekali membuka baju walau panas bagaimana pun, sejak saat itu Muhammad selalu mengenakan pakaian agar menutup hal itu.

Keganjilan lainnya adalah mulai kecil Muhammad sudah mengalami Kasyf (terbuka tirai), pernah Muhammad mengatakan sesuatu hal yang akan terjadi kepada ayahnya, karena sang ayah mengerti maka dengan sigap  sang ayah menekankan lagi agar memperbanyak diam (menjaga lisan) agar tidak terjadinya fitnah.

Perjalanan Muhammad

Setelah genap dewasa Habib Muhammad pun selalu menjaga Lisan-nya, dalam suatu malam Muhammad melihat (secara bathin) akan datang sebuah pesiar besar lengkap dengan para penumpangnya yang terlihat menjemput Muhammad, nampak oleh beliau nama pesiar tersebut yaitu “ safinatul awliya” yang berarti kapal para wali. Hal itu terus berlangsung hingga beberapa tahun

Alkisah pada akhir dari perjalanan tersebut, maka tibalah Habib Muhammad dijemput kembali oleh Nabiyulloh Khidir AS. Untuk meneruskan jenjang pendidikan selanjutnya, hingga akhirnya Muhammad mendapatkan Amaliyyah Khusus (tharekat) dari Nabi Khidir tersebut.
Beliau selalu tawaduk, beliau selalu duduk di atas tanah dan senantiasa sujud sebagai rasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya di hadapan Allah SWT. Beliau adalah seorang yang zuhud terhadap dunia dan menjauhi kepemimpinan. Beliau seorang yang sangat wara’ dan dermawan., seorang yang alim dan mengamalkan ilmunya, serta seorang ahli zuhud. Beliau adalah seorang al-’arif billah, mempunyai maqam yang tinggi dan karomah yang luar biasa. Beliau banyak mendapatkan ilmu-ilmu laduniyyah dan asrar-ghaibiyyah. Beliau jika berkata terhadap sesuatu, “Kun (jadilah),” maka sesuatu itu jadi sebagaimana yang dikehendakinya dengan Idzin Allah.” Beliau dapat mendengar tasbih dari benda mati.i

Dengan idzin Nabi Khidir maka beliau mengajarkan kepada Murid Murid beliau, pada saat itu tak terhitung lagi banyaknya Murid beliau, Namun Hidayah Allah lah yang berbicara, dari sekian banyak Murid yang ada hanya beberapa yang berhasil dalam mengikuti beliau, diantara murid beliau yang berhasil adalah

1.       yang bergelar Syekh,
2.       Syekh Sayyid Muhammad Yusuf Al-Kaf,
3.       Syekh Sayyid Muhammad Thalhah Maulana Al-Kaf.

Karomah Muhammad

Karomah  pada masa hidup beliau

Pada masih kecil-nya Habib Muhammad pernah ditawan (diikat) oleh berandal yang nakal, namun dengan tenang   Muhammad berkata dengan ucapan dari Ayat Al-Qur’an maka berandal tersebut terkejut dan hampir gila. Lalu berandal itupun meminta maaf seraya membuka ikatan tersebut.

Lagi suatu ketika pada saat bermain layang layang, dan akhirnya layang layang Habib Muhammad tersangkut pada atap salah seorang warga setempat, berlahan Habib Muhammad tarik maka bergoyang pula rumah tersebut, tak lama kemudian sang empunya rumah keluar dan melihat Muhammad sedang menarik layang layang, tanpa pikir panjang sang empunya rumah tersebut lalu memohon agar jangan menarik kembali layang layang itu, karena apabila dilanjutkan rumah itu akan roboh ucap nya.

Habib Muhammad dapat mengetahui isi (kata hati ) seseorang.

Karomah sesudah wafat beliau

Pada Alam Ahli Wilayyah, Habib Muhammad selalu duduk didepan  menemani Sulthonul Awliya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani RA.

Sebagian para Ahli Wilayyah bermimpi bertemu Rosululloh SAW dan beliau memuji Habib Muhammad dengan ucapan :

-ini anak-ku
-ini ahli waris-ku
-ini darah daging-ku
-ini pewaris sunah-ku
-orang besar akan mengambil ijazah tharekat kepada –nya.

Pada saat murid beliau men-copy foto beliau berulang kali hasilnya Nihil, namum salah seorang dari murid berliau ber-Tawassul serta mohon idzin akhirnya dapatlah foto itu ter-copy.

Silsilah Tharekat beliau ringkas namun lurus.

Jama’ah Ahli Wilayyah berkata : ‘ Sesungguhnya memandang beliau menghilangkan kekotoran jiwa, kedudukan dan rahasia al-faqih al-muqaddam ada pada beliau’. Memandang beliau adalah obat bagi yang melihat, dan perkataannya obat penawar yang mujarrab’.


Wafat Habib Muhammad

Habib Muhammad wafat di Samarinda pada era 80 an dan bermakam pada Kuburan Muslimin.
Semoga Ruh beliau selalu bersama Allah, dan apa apa yang ditinggalkan beliau selalu menaungi Umat Islam.

Amin

DO’A

ASSALAMU’ALAIKA AYYUHANNABIYU WA ROHMATULLOHI WA BAROKATUH
ASSALAMU’ALAIKUM NABIYULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YA MALAIKATULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA WALIYULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA ALIMULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA AULIYA’ULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA HABIBULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA ULAMA’ULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA BI-IDZNILLAH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA HIDAYATULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA ROHMATULLOH
ASSALAMU`ALAIKUM YAA ROHMANULLOH
ASSALAMU’ALAIKUM YAA RIDHO -LLOH

ASH-SHOLATU WASSALAMU ALAIKA YAA SAYYIDI YA SYAIKHONA  ABDIL QODIRIL AL-JAILANII MAHBUUBULLOHI ANTA SHOOHIBUL IJAAZATI IJAAZATA MUHAMMADIN MUHAMMADUN IJAAZATULLOHI ANTA SHOOHIBUL KAROOMATI KAROOMATA MUHAMMADIN MUHAMMADUN KAROOMATULLOHI ANTA SHOOKHIBUSY-SYAFAA-ATI SYAFAA-ATA MUHAMMADIN MUHAMMADUN SYAFAA-ATULLOHI. YAA SYAIKHO ABDAL QOODIRIL JAILANII AGHISTNII AGHISTNII AGHISTNII SYARII-AN BI-IZZATILLAHI.

ASH-SHOLATU WASSALAMU ALAIKA YAA SAYYIDII YAA HABIB MUHAMMAD AL-AYDRUS MAHBUUBULLOHI ANTA SHOOHIBUL IJAAZATI IJAAZATA MUHAMMADIN MUHAMMADUN IJAAZATULLOHI ANTA SHOOHIBUL KAROOMATI KAROOMATA MUHAMMADIN MUHAMMADUN KAROOMATULLOHI ANTA SHOOKHIBUSY-SYAFAA-ATI SYAFAA-ATA MUHAMMADIN MUHAMMADUN SYAFAA-ATULLOHI. YAA SYAIKHO HABIB MUHAMMAD AL-AYDRUS  AGHISTNII AGHISTNII AGHISTNII SYARII-AN BI-IZZATILLAHI.

ALLOHUMMA YAA ALLOH YAA ROHMAN  YAA ROHIM, BIROHMATIKA WASYAFAA-ATI ROSULIKA MUHAMMADIN SAW WAKAROMAATI SYAIKHI ABDIL QODIRIL JII-LANII WA HABIB MUHAMMAD AL-AYDRUS  IRHAMNAA WARHAM WAWALIDIINAA WA AULADANAA WA AHLANAA WA JAMI-ATANAA WA MASYAYIKHINA  WA TALAMIIDZANAA WA MAN AHSANA ILAINAA FIIKA ROHMATA TUGHNII-NAA AMMAN SIWAK.

YAA ALLOHU YAA TAWWAB  YAA GHOFFAR BIFADHLIKA WA SYAFAA-ATI ROSULIKA MUHAMMAD SAW WA KAROMAATI SYAIKHI ABDIL QODIRIL JIILANII  WA HABIB MUHAMMAD AL-AYDRUS  IGHFIRLANAA WA WALIDIINAA WA AULADINAA WA AHLINAA WA JAMAA-ATINAA WA MASYAYIIKHINAA WA TALAMIIDINAA WA MAN AHSANA ILAINA FIIKA, WAGHFIR LIL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI WAL MU`MINIINA WAL MU`MINAATI AL AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM.

ROBBANA ATINA FIDDUNYA KHASANAH, WA FIL AKHIROTI KHASANATAW WA QINA ADZABBANNAR, SUBKHANAKA ROBBIKA ROBBIL ‘IZZATI ‘AMMA YASHIFUUN WA SALAMUN ‘ALAL MURSALIINA. WAL HAMDULILLAHIR ROBBIL ‘AALAMIIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar