Teori-teori mengenai asal mula munculnya tasawuf dalam Islam terdapat berbagai pendapat, antara lain :
- Pengaruh Kristen dengan faham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara-biara. Dalam literatur Arab memang terdapat tulisan-tulisan tentang ralilb-rahib yang mengasingkan diri di padang pasir Arabia. Lampu yang mereka pasang di malam hari menjadi penunjuk jalan bagi kafilah yang lalu, kemah mereka yang sederhana menjadi tempat berlindung bagi orang yang kemalaman dan kemurahan hati mereka menjadi tempat memperoleh makan bagi musafir yang kelaparan. Dikatakan bahwa zahid dan sufi Islam meninggalkan dunia, mernilih hidup sederhana dan mengasingkan diri, adalah atas pengaruh cara hidup rahib-rahib Kristen ini.
- Falsafat mistik Pythagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan berada di dunia sebagai orang asing. Badan jasmani merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh yang sebenarnya ialah di alam samawi. Untuk memperoleh hidup senang di alam samawi, manusia harus membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi, yaitu zuhud untuk selanjutnya berkontemplasi. Ajaran Pythagoras untuk meninggalkan dunia dan pergi berkontemplasi, inilah menurut pendapat sebahagian orang, yang mempengaruhi timbulnya zuhud dan sufisme dalam Islam.
- Falsafat emanasi Plotinus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tetapi dengan masuknya ke alam materi, roh menjadi kotor, dan untuk dapat kembali ke tempat asalnya roh harus terlebih dahulu dibersihkan. Pensucian roh ialah dengan meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan sedekat mungkin, kalau bisa bersatu dengan Tuhan. Dikatakan pula bahwa falsafat ini mempunyai pengaruh terhadap munculnya kaum zahid dan sufi dalam Islam.[1]
- Ajaran Buda dengan faham nirwananya. Untuk mencapai nirwana, orang harus meninggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplasi. Faham fana yang terdapat dalam sufisme hampir serupa dengan faham nirwana.
- Ajaran-ajaran Hinduisme yang juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan untuk mencapai persatuan Atman dengan Brahman.
Inilah beberapa faham dan ajaran
yang menurut teorinya mempengaruhi timbul dan munculnya sufisme di
kalangan umat Islam. Apakah teori ini benar, atau tidak, itu sulit
dibuktikan. Tetapi bagaimanapun, dengan atau tanpa pengaruhpengaruh
dari luar, sufisme bisa timbul dalam Islam.
Di dalam Al-Qur`an memang terdapat ayat-ayat yang mengatakan bahwa manusia dekat sekali dengan Tuhan. Di antaranya:
Artinya: “Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku)” (QS AL-Baqarah: 186)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar